kobexielite.com/ – Perayaan Waisak 2018 dilakukan pada tanggal 29 Mei 2018 dan menjadi hari libur nasional. Nah, sebenarnya seperti apa sih perayaan Waisak?
Yuk cek artikel berikut ini untuk mengetahui fakta-fakta seputar perayaan Waisak!
Rubrik Finansialku
Peringatan “Trisuci Waisak”
Seperti yang kita ketahui, Waisak adalah Hari Raya Besar bagi umat Budha.
Kata Waisak sendiri berasal dari bahasa Pali “Vesakha” atau dalam bahasa Sansekerta “Vaisakha”.
Vesakha sendiri merupakan bulan dalam kalender Budha, dan biasanya jatuh pada bulan Mei di kalender Masehi.
Dalam kepercayaan umat Buddha, Waisak dirayakan untuk memperingati tiga peristiwa penting yang dialami panutannya, Sidharta Gautama yang disebut sebagai “Trisuci Waisak”. Trisuci Waisak inilah yang menjadi alasan dilakukannya perayaan Waisak.
Yuk simak ketiga peristiwa tersebut pada ulasan di bawah ini!
#1 Lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini Tahun 623 S.M.
Salah satu tujuan dari perayaan Waisak adalah untuk memperigati lahirnya Budha Sidharta Gautama.
Sidharta lahir disebuah kota bernama Lumbini pada awal masa Magadha (546-324 SM), di tengah keluarga kerajaan.
Sebagai seorang pangeran, hidupnya dikelilingi oleh harta yang berlimpah dan kemewahan dari lindungan ayahnya yang seorang raja Kapilavastu.
Dalam kemewahannya, Sidharta sering melihat kebawah dan menemukan bahwa kesengsaraan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Sejak saat itu dia menjadi pertapa dan meninggalkan kehidupannya yang mewah.
#2 Peristiwa Sidharta menjadi Budha di Bodhgaya
Setelah menjadi pertapa, pada usia yang ke-35 tahun (588 SM), Sidharta berjanji bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan posisinya saat itu sampai ia menemukan kebenaran.
Dia mengucapkan janjinya di bawah sebuah pohon bodhi. Dalam ajaran agama Budha, peristiwa tersebut disebut sebagai momen ketika Siddhartha mendapatkan Penerangan Agung.
#3 Wafatnya Siddhartha
Perayaan Waisak juga dijadikan sebagai peringatan meninggalnya Siddhartha. Siddhartha meninggal di Kusinara pada usia 80 tahun di Kusinara.
Ada pendapat yang mengatakan, Siddhartha meninggal karena keracunan. Namun, seorang Bikkhu asal Thailand yaitu Dr. Bhikkhu Mettanando, yang telah mengajar meditasi selama 30 tahun, mengatakan Siddhartha meninggal karena infarksi mesenterika.
Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an
Tradisi Perayaan Waisak
Nah kegiatan apa saja sih yang biasanya dilakukan umat Budha dalam Perayaan Waisak?
#1 Tradisi Pindapata
Pindapata memiliki arti bersedekah. Tetapi perbedaannya, sedekah dalam Pindapata tidak boleh berupa uang.
Pada perayaan ini, Bhikkhu akan berkeliling dan menerima dana makanan. Tradisi Pindapata ini merupakan tradsi yang sudah dilakukan oleh Sang Buddha sejak jaman dahulu. Kebutuhan mereka benar-benar ditanggung oleh umatnya saat melakukan tradisi ini. Unik bukan?
#2 Pradaksina di Candi Borobudur
Pradaksina merupakan ritual yang dilakukan pada malam perayaan Waisak.
Ritual Pradaksina dilakukan sebagai penghormatan bagi jasa para Buddha dan Bodhisattva.
Pradaksina di Candi Borobudur dilakukan dengan cara berjalan berkeliling dengan tertib dan rapi sebanyak tiga kali mengelilingi Candi Borobudur, searah jarum jam.
#3 Pelepasan Lampion di Candi Borobudur
Perayaan Waisak di Candi Borobudur dapat dikatakan sebagai perayaan Waisak terbesar yang ada di Indonesia.
Candi Borobudur setiap tahunnya selalu menyambut ribuan umat Buddha yang akan merayakan Waisak.
Di akhir ibadah, para umat Buddha akan melepaskan lampion atau lentera ke udara dengan tujuan untuk menyampaikan doa dan berharap doa tersebut dapat dikabulkan.
Tak hanya umat Buddha, pengunjung yang datang ke Candi Borobudur pun dapat ikut melepaskan lampion ke udara.
[Baca juga: Ayo Berkunjung Ke 10 Istana Kerajaan Paling Mewah di Dunia]
#4 Pelepasan Satwa
Pada perayaan Waisak selalu ada hal menarik dan unik. Salah satu ritual unik yang dilakukan adalah melepaskan burung dari sangkar.
Ritual unik ini dilakukan sebagai simbol sebuah kebebasan juga dipercaya sebagai sarana membuang sial serta mendatangkan keberuntungan.
Ritual melepas burung dari sangkar dapat disebut juga ritual melepas satwa (Fang Shen).
Ritual ini merefleksikan ajaran Buddha tentang welas asih. Selain burung, hewan lain seperti ikan dan kura-kura juga biasanya dilepas untuk ritual lepas satwa.
[Baca juga: Liburan ke Wakanda: Melihat Pesona Keindahan di Air Terjun Iguazu]
#5 Tradisi Memandikan Patung Buddha
Tradisi memandikan Patung Buddha merupakan tradisi yang turun temurun sudah dilakukan.
Di Hari Waisak, umat Buddha juga akan mendengarkan ajaran dari para pendeta Buddha
Destinasi Wisata saat Waisak
Nah, di Indonesia juga terdapat beberapa tempat yang bisa kamu kunjungi saat libur hari raya Waisak lho, guys.
Selain liburan singkat, kamu juga bisa menikmati, melihat, dan mengagumi tradisi-tradisi unik di tempat tersebut saat Hari Raya Waisak. Let’s check this out!
#1 Vihara Dharma Bakti, Jakarta
Vihara ini merupakan vihara tertua di Jakarta yang berada di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.
Wihara Dharma Bhakti
Saat perayaan Waisak, umat Buddha akan beribadah di sini. Pengunjung lain dapat mengabadikan momen ibadah di vihara ini, sambil tetap menjaga suasana agar suasana tetap khusyuk bagi umat Buddha yang beribadah.
Setelah dari Vihara, kamu juga bisa jalan-jalan di kawasan Glodok dan berwisata kuliner di sini.
#2 Candi Borobudur, Magelang
Candi Borobudur menjadi tujuan nomor satu para traveler saat perayaan Waisak.
Candi Borobudur
Candi Borobudur akan menggelar acara yang megah setiap tahunnya, yakni tradisi-tradisi unik mulai dari tradisi pradaksina, pindapta dan pelepasan lampion di malam puncak perayaan Waisak.
#3 Pagoda Avalokitesvara, Semarang
Saat bertepatan dengan hari raya Waisak, jangan lewatkan perayaan yang dilangsungkan di Vihara Buddhagaya yang berada di kompleks Pagoda Avalokitesvara, Semarang.
Pagoda Avalokitesvara
Selain dapat menikmatti suasana Waisak, kamu juga dapat mengeksplor daerah sekitar Ungaran Semarang.
#4 Pagoda Pulau Kemaro, Palembang
Pagoda Pulau Kemaro yang ada di Palembang merupakan salah satu pagoda tercantik yang ada di Indonesia.
Pagoda Pulau Kemaro
Butuh sekitar 30 menit naik perahu kayu dari Sungai Musi sampai ke Pulau Kemaro.
#5 Candi Muaro Jambi, Jambi
Kamu juga bisa melihat Perayaan Waisak di Candi Muaro Jambi, salah satu candi tertua di Asia Tenggara.
Candi Muaro Jambi
Tahun 2018 ini terdapat rangkaian acara perayaan Waisak yang seru, lho! Perayaan akan dimulai dengan atraksi atau pengambilan air suci, dan kunjungan ke destinasi wisata alam.
Selamat Merayakan Waisak Bagi yang Merayakan!
Nah, di atas hanya sebagian kecil tradisi unik dan tempat yang dapat dikunjungi saat Perayaan Waisak.
Selamat merayakan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha! Tradisi apa sih yang biasanya kamu lakukan? Bisa share di kolom komentar, lho!
Bagi yang tidak merayakan Waisak, sudah ada rencana untuk menghabiskan waktu saat libur Waisak? Tempat di atas bisa jadi pilihan kamu, selain bisa menikmati waktu libur kamu juga bisa menikmati tradisi unik yang ada. Jangan lupa untuk tetap menghargai yang sedang beribadah, ya!
Apakah artikel ini informatif? Kalau kamu punya rekomendasi tempat untuk dikunjungi saat Waisak, jangan lupa share yaa di kolom komentar!
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:
