
kobexielite.com/ – Inilah inovasi Wilson Tjandra Burgushi yang meraup keuntungan besar! Inspirasi ide dalam berbisnis ternyata bisa muncul dari hal sederhana, misalnya hobi kita sendiri.
Hal ini telah dibuktikan oleh Wilson Tjandra yang menggabungkan dua jenis kuliner favoritnya, sushi dan burger menjadi sajian kuliner hingga mengantarnya terjun ke dunia bisnis, yakni Burgushi.
Rubrik Finansialku
Kiprah Wilson Tjandra dalam Meniti dan Mengembangkan Bisnis Burgushi
Mengawali bisnisnya pada Februari 2017, Wilson Tjandra yang terinspirasi membuat sajian kuliner unik dari dua jenis makanan favoritnya yakni sushi dan burger, ternyata mampu mencuri perhatian banyak orang.
Bagaimana tidak, makanan unik bernama Burgushi tersebut dalam waktu sekitar satu tahun sudah mencapai omzet hingga Rp200 juta/bulan.
Dilansir dari detikFinance.com (Minggu, 10/6/2018), Wilson mengatakan bahwa dua jenis makanan tersebut tidak hanya menjadi kesukaannya tetapi memang banyak diminati oleh berbagai kalangan.
“Awal mulanya, Burgushi itu berawal memang kesukaan saya pribadi dari sisi produk senang dengan sushi dan burger. Dan saya pikir bagaimana untuk membuat bisnis FnB dalam bentuk restoran dan saya mau menggabungkan dua itu. Dan belum ada kan konsep itu,” kata Wilson dari detikFinance.
[Baca Juga: 5 Tips Mengembangkan Bisnis Kuliner dan Rumah Makan Milik Anda]
Bersama kedua rekannya, Wilson mengawali bisnis ini dengan modal kurang dari Rp50 juta.
“Kita buka kios foodcourt di PHX Grogol, habis itu kita bazar to bazar. Tapi waktu itu kami melihat belum maksimal, atmosfernya belum dapat,” jelasnya.
Atas sejumlah alasan dan pertimbangan, Wilson pun berjuang sendiri menjalankan bisnis Burgushi karena kedua rekannya memilih untuk berhenti terjun dalam bisnis tersebut.
Ia memberanikan diri membuka restoran Burgushi di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Tempatnya memang tak terlalu besar, tapi Wilson lebih mengutamakan kenyamanan ketika orang menikmati makanannya.
Sejumlah tantangan seringkali ia hadapi, apalagi jika berurusan dengan modal yang kurang dari Rp50 juta karena menurutnya kecil sehingga ia perlu mengeksplor inovasi agar produk Burgushi diminati masyarakat.
Wilson yang baru lulus kuliah Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) tahun lalu tersebut, merambah gerakan di media sosial Instagram untuk menarik konsumen.
Terlebih harga produknya yang berkisar Rp30-40 ribu dinilai dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat.
“Saya all in di Instagram, karena zaman sekarang juga semua orang sudah banyak sekali yang bermain Instagram, menggunakan media sosial,” katanya.
Ide Wilson dalam berbisnis sebenarnya bisa terbilang nekat.
[Baca Juga: Beberapa Hal Penting Yang Anda Perlu Tahu Sebelum Melakukan Bisnis Kuliner]
Dirinya tidak mempunyai background di bidang kuliner, namun tetap berani membuka bisnis Burgushi bahkan lebih memilih untuk berbisnis dibandingkan bekerja kantoran.
“Dulu saya pernah magang tiga bulan, saya kurang merasa nyaman dalam suatu keadaan, dan saya pikir saya orang yang susah di atur jadi kurang suka dalam siklus pekerjaan,” jelasnya.
Berkat usaha dan kerja kerasnya, kini Wilson bisa menikmati buah usahanya mengembangkan bisnis Burgushi.
Ia sudah memiliki enam orang pegawai yang mampu menjual 150-200 setiap harinya.
Tak ingin cepat berpuas diri, Wilson pun sudah merencanakan untuk mengembangkan ranah bisnisnya dengan membuka cabang di beberapa tempat. Mengagumkan ya!
Gratis Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Umur 20 an
6 Tips Mengawali Bisnis Kuliner
Setelah mengetahui keberhasilan Wilson Tjandra dalam berbisnis kuliner Burgushi, apakah Anda tertarik untuk mengikuti jejak kesuksesan berbisnis kuliner?
Kali ini, artikel Finansialku juga akan membagikan 6 Tips mengawali bisnis kuliner untuk Anda yang masih pemula dan belum pernah terjun di dalamnya.
Check it out!
#1 Identifikasi Pasar
Salah satu aspek penting dalam mengawali bisnis adalah mengidentifikasi pasar atau segmentasi pasar.
Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Tahap ini menjadi penting karena mempengaruhi produk yang akan Anda tawarkan nantinya, jangan sampai Anda membuat produk yang belum jelas pangsa pasarnya.
#2 Memiliki Unique Selling Proposition (USP)
Inovasi dan kreasi bisa menunjang bisnis Anda untuk memiliki ciri khas yang unik serta lain daripada yang lain. Kira-kira apa yang menjadi USP bisnis Anda?
Cobalah tentukan sebuah faktor pembeda yang unik dan sesuai minat masyarakat. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
[Baca Juga: Baru Memulai Bisnis? Simak Cara Pengadaan Tenaga Kerja dimulai dari Analisis Jabatannya]
#3 Service Excellent
Pembeli adalah raja. Prinsip itu harus tetap melekat pada perjalanan bisnis yang tengah atau akan Anda jalani.
Baik pembeli yang datang secara tatap muka ke tempat Anda berbisnis ataupun mereka yang menghubungi secara online, keduanya harus mendapatkan pelayanan maksimal.
Beri mereka kemudahan untuk bisa mendapatkan produk yang Anda tawarkan. Upayakan Anda mampu memenuhi keinginan pembeli selama sesuai dengan aturan dalam berbisnis yang Anda tetapkan.
#4 Sumber Pemasukan
Saat membuat bisnis, tentunya tujuannya adalah mencari keuntungan. Dengan kata lain, Anda harus merencanakan keuangannya dengan baik.
Dalam merencanakan keuangan, Anda perlu mengetahui sumber pemasukan bisnis kuliner tersebut. Apakah Anda akan mengandalkan produk sebagai sumber pemasukan? Atau iklan, komisi, dan lain sebagainya.
#5 Partner Bisnis
Berkecimpung di dunia biasanya Anda akan berhubungan dengan vendor-vendor yang menjadi partner Anda.
Jika ingin bisnis Anda lancar dan sukses, kuncinya adalah mencari vendor terbaik yang menawarkan produk dengan kualitas yang sepadan dengan harganya.
Jangan asal cari murah, karena salah satu faktor penentu bisnis kuliner adalah dari rasa dan kualitasnya.
Tidak peduli sebagus apapun strategi pemasaran yang dilakukan, tidak akan berhasil jika kualitas produk yang dijual buruk.
Pembeli hanya akan membeli lebih dari sekali jika produk tersebut berkesan baik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas makanan secara konstan.
Percuma menjual dengan harga murah dan nikmat jika bahan bakunya tidak segar, ujung-ujungnya konsumen akan complain.
Jadi, selalu pertimbangkan partner utama bisnis kuliner yang memang sudah terjamin dan terpercaya.
[Baca Juga: Ikut Kekinian! Memulai Bisnis Food Truck Tidak Susah Lho! Ini Caranya]
#6 Sumber Pengeluaran
Selain sumber pemasukan yang telah dibahas pada poin 5 tadi, Anda juga perlu mempertimbangkan sumber pengeluaran. Biasanya strategi marketing juga terkait disini.
Sebagai contohnya:
Berani Melangkah dan Raihlah Kesuksesan Berbisnis
Setelah Anda membaca artikel ini, apakah Anda sudah berani mengambil langkah berbisnis kuliner seperti yang tengah digeluti oleh Wilson Tjandra saat ini?
Mencoba lebih baik daripada tidak sama sekali. Tetap percaya dan nikmati setiap prosesnya. Selamat mencoba!
Apakah artikel ini bermanfaat untuk Anda? Silakan kirim tanggapan Anda dengan menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:

