
kobexielite.com/ – Masih banyak saja yang gagal memahami perbedaan antara reksa dana dan unitlink.
Jika Anda juga baru memulai berinvestasi, jangan ulangi kesalahan yang sama. Yuk kenali dan pahami keduanya serta apa perbedaanya melalui ulasan berikut ini!
Pengalaman: Kisah Penyesalan Salah Pilih Instrumen Investasi
Mengapa sih banyak jenis investasi yang berbeda-beda ragamnya? Tentu saja perkembangan ini disebabkan oleh perbedaan permintaan (demand) dari masyarakat.
Jika tidak, untuk apa pihak bank atau lembaga keuangan lainnya repot-repot membuat jenis investasi baru?
Semuanya semata-mata karena setiap manusia berbeda, dan meski bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya, pasti preferensi dalam berinvestasinya juga berbeda.
Contohnya, sangat banyak investor yang gemar berinvestasi logam mulia. Hal ini disebabkan sifat investasi emas yang aman dan cenderung kecil risikonya tergerus inflasi.
Selain itu, produk investasi ini likuid sehingga mudah diperjualbelikan.
[Baca Juga: Apakah Anda Tipe Investor yang Terlalu Percaya Diri? Kenali Gejala “Overconfidence Bias” agar Investasi Anda Aman!]
Namun, seringnya ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat menjadi sebuah penyesalan di kemudian hari. Ketidaktahuan yang dimaksud disini adalah ketidaktahuan akan fitur instrumen investasi yang dipilih.
Akibatnya? Tentunya ada penyesalan atau kerugian yang dialami akibat ketidaktahuan ini. Sebagai contohnya adalah kisah berikut ini:
Bapak A merupakan seorang pemula di bidang investasi. Saat ingin memulai berinvestasi, beliau bertemu dengan seorang marketing produk investasi, dan ditawari investasi dalam bentuk unitlink.
Dewasa ini memang banyak sekali asuransi yang menggabungkan skema proteksi dan investasi dengan konsep unit (unitlink).
Nah, Bapak A menilai bahwa skema unitlink ini sangat menarik karena menawarkan proteksi asuransi dan investasi dalam satu produk. Pilihan investasinya pun cukup beragam, mulai dari saham, obligasi, campuran, dan pasar uang.
Belum lagi pihak marketing mengiming-iming dengan imbal hasil tinggi, yakni lebih tinggi dari suku bunga tabungan dan deposito.
Singkat cerita, tanpa pikir panjang lagi Bapak A langsung menginvestasikan sejumlah uang pada produk asuransi unitlink ini. Namun beberapa tahun kemudian dirinya mengalami penyesalan besar.
[Baca Juga: 30 Nasihat Investasi Dari Peter Lynch, Salah Satu Manajer Investasi Tersukses di Amerika]
Saat ditanya apa yang membuatnya menyesal, dirinya bercerita,
“Saya awalnya diajak marketing untuk berinvestasi di unitlink. Saat itu konsep unitlink tampak menarik dan alternatif saya yang lain hanya deposito bank. Jadi saya pilih unitlink karena iming-iming imbal hasilnya yang besar.”
Bapak A menjelaskan bahwa dirinya merasa sudah mengatasi inflasi karena tidak mengandalkan tabungan atau deposito semata. Ditambah lagi banyak godaan untuk membelanjakan uangnya jika hanya ditabung.
Namun, setelah 10 tahun berinvestasi melalui unitlink, Bapak A mulai mendengar bahwa masih banyak instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih besar, salah satu contohnya adalah reksa dana.
Beliau mengungkapkan:
“Saya pernah mencoba untuk berinvestasi reksa dana selama satu tahun. Hanya saja, saya merasa prosesnya cukup merepotkan. Saat unitlink hanya menambah dana setiap bulan melalui ATM dan tidak perlu mengirimkan bukti transfer ke perusahaan asuransi, reksa dana mewajibkan nasabah mentransfer dana langsung ke rekening reksa dana di bank kustodian dan setelah itu harus mengirimkan bukti transfer dana.”
Alhasil beliau menghentikan investasi reksa dananya hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Beberapa tahun kemudian berlalu, teknologi berkembang pesat, termasuk dalam prosedur reksa dana yang mulai dipasarkan melalui sistem online.
Pengisian formulir, pengiriman dokumen, dan perintah transaksi semua bisa dilakukan melalui perangkat mobile.
[Baca Juga: Reksa dana Syariah, Bisa Dibeli dengan Modal Rp100 Ribu! Tunggu Apa Lagi?]
Bapak A kembali melirik instrumen yang satu ini dan mencoba menghitung proyeksi keuntungannya. Dirinya pun kaget dibuatnya. Ternyata jika selama ini dirinya memilih reksa dana ketimbang unitlink, dirinya bisa memperoleh dua kali lipat!
Kesimpulannya, dirinya menyesal tidak memahami instrumen investasinya sejak awal dan hanya mempercayakannya semata pada pihak marketing unitlink.
Nah, jika Anda tidak mau berakhir seperti Bapak A, yuk pahami perbedaan antara reksa dana dan unitlink berikut ini:
Reksa Dana
Kabar buruknya, reksa dana yang memiliki nilai investasi tinggi justru hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia, jumlahnya bahkan tidak sampai 10%.
Salah satu hal yang melatarbelakangi kecilnya jumlah investor reksa dana di Indonesia adalah alasan ketidaktahuan.
Namun, memang terkadang sulit mencari informasi lengkap dan terpercaya mengenai instrumen investasi yang satu ini.
Untuk mengatasinya, Finansialku menawarkan Anda untuk download ebook Reksa Dana secara gratis. Ebook ini tentunya bisa menjadi panduan dasar bagi Anda yang ingin memulai investasi reksa dana.
Gratis Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula
Nah, jika Anda ingin informasi singkatnya, yuk simak pembahasan tentang reksa dana berikut:
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang merupakan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksa dana.
Investasi ini bagus bagi pemula yang belum memahami dunia saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya.
Hal ini dikarenakan dalam skema investasi reksa dana akan ada Manajer Investasi (MI) yang membantu mengelola uang Anda.
[Baca Juga: Apakah Tabungan Pendidikan Anak Adalah Solusi Untuk Biayai Pendidikan Anak?]
#1 Fitur Reksa Dana
Jadi, secara singkat fitur reksa dana antara lain adalah sebagai berikut:
#2 Kelebihan Reksa Dana
Beberapa kelebihan reksa dana adalah sebagai berikut:
[Baca Juga: Mahasiswa, Jangan Alasan Umur Lagi. Yuk Kita Mulai Belajar Investasi Sekarang]
#3 Kelemahan Reksa Dana
Beberapa kelemahan reksa dana adalah sebagai berikut:
Unitlink
Menurut data AAJI (asosiasi asuransi jiwa Indonesia), unitlink adalah produk asuransi paling populer saat ini, di mana premi unitlink berkontribusi 50% lebih dari total premi, mengalahkan asuransi tradisional.
Hal ini bisa terjadi karena produk unitlink merupakan produk asuransi yang juga menawarkan manfaat investasi, di mana nilai tunai nasabah yang terkumpul akan diinvestasikan dalam bentuk unit di dalam suatu instrumen investasi.
[Baca Juga: 2 Jenis Asuransi Pendidikan: Studi Kasus Asuransi Manulife dan Asuransi Prudential]
Alhasil, masyarakat menganggap bahwa keuntungannya sangat besar karena premi tidak hangus, tapi “dikembalikan” kepada peserta.
Tapi, harus diingat bahwa asuransi unitlink dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, yang memiliki layanan utama berupa perlindungan atau proteksi dan bukannya investasi.
Jadi, salah jika Anda mengharapkan uang bisa berkembang menjadi berlipat lipat.
#1 Fitur Unitlink
Jadi, secara singkat fitur unitlink antara lain adalah sebagai berikut:
#2 Kelebihan Unitlink
Beberapa kelebihan unitlink adalah sebagai berikut:
#3 Kelemahan Unitlink
Sedangkan beberapa kelemahan unitlink adalah sebagai berikut:
Perbedaan Antara Reksa Dana dan Unitlink
Sudahkah Anda mengenal kedua produk ini? Kesimpulannya, secara singkat perbedaan keduanya dapat dilihat melalui beberapa karakteristik berikut ini:
Kenali Tujuan dan Kebutuhan Anda sebelum Memilih
Kesimpulannya, di sini Anda terlebih dahulu harus memahami tujuan keuangan dan kebutuhan Anda sebelum memilih antara reksa dana dan unitlink:
Jangan menjadi seperti Bapak A yang memperoleh penyesalan di belakang karena memilih unitlink saat dirinya mencari produk investasi, bekali diri Anda dengan informasi yang cukup sebelum mengambil keputusan.
Jangan khawatir, berbekal informasi di atas dan ebook reksa dana dari Finansialku, Anda akan meminimalisasi risiko dan memperluas peluang keuntungan.
Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa share artikel ini kepada teman-teman Anda yang juga berminat dalam investasi reksa dana atau unitlink!
Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai alasan berinvestasi reksa dana lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah.
Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.
Sumber Referensi:
Sumber Gambar:

